Install Bootloader Arduino Duemilanove

Install Bootloader Arduino Duemilanove

Board Duemilanove mungkin udah jarang banget ada di pasaran, kebanyakan sekarang board yang dijual adalah Arduino Nano. Sama-sama menggunakan ATMEGA328P (ada P nya di belakang loh) tapi bedanya ada di development boardnya. Revisi yang terakhir board nano ini ada menggunakan 2 microcontroller, yang satu nya yaitu ATMEGA16 untuk ISP programmer.

Kali ini saya mau share bagaimana caranya ATMEGA328P yang masih fresh dari toko agar bisa digunakan di development board Duemilanove (Lah terus Nano gimana? Ntar dijelasin juga), ya jaga-jaga kalo tiba-tiba si microcontroller hangus kebakar atau misal ke lock jadi ga mau flashing.

Memangnya gak bisa dipakai langsung ya microcontroller yang baru fresh langsung dipake di DevBoard? Yup, gak bisa sama sekali. Ini beberapa alasan kenapa gak bisa dipakai:

  1. DevBoard menggunakan External Oscillator Crystal 16MHz, sedangkan fresh chip menggunakan internal oscillator 1MHz, jadi perhitungan waktunya beda jauh
  2. Harus dimasukin dulu file Hex untuk bootloader karena system flashing Arduino itu menggunakan bootloader, sedangkan zaman nenek moyang sebelumnya itu menggunakan ISP programmer. Yaa sebelum arduino terkenal, kita masih pake ISP
OK, langsung aja, mari kita ikuti langkah-langkah ini secara seksama, Ini adalah langkah untuk PC berbasis OS Windows:
  1. Siapin Arduino Duemilanove+ATMEGA328P yang sudah tertancap, breadboard, ATMEGA328P fresh dari toko, R 10KOhm 1ea, 1 Osc Crystal 16MHz, 2 ea Capacitor 20pF, kabel kabel jumper
  2. Sebelum wiring dimulai, kita buat Arduino Board agar menjadi ISP terlebih dahulu. Buka Arduino IDE, kemudian cari example ArduinoISP, kemudian upload (CTRL+U) ke DevBoard
  3. Pasang semuanya seperti gambar 
  4. Download AVRDude disini
  5. Extract semua file misal ke D:\avrdude
  6. Buka command prompt kemudian masuk ke directory d:\avrdude
  7. ketik perintah berikut: avrdude -P COM2 -b 9600 -c avrisp -p m328p -v -e -U efuse:w:0x05:m -U hfuse:w:0xDA:m -U lfuse:w:0xFF:m Sebagai catatan, COM2 disesuaikan dengan COM PORT nya arduino (Lihat device manager) sedangkan baudrate 9600 bisa diganti dengan 19200 bila ada masalah can't sync STK500. Langkah ini adalah membuat settingan fuse bit agar microcontroller menggunakan oscillator luar yaitu dari crystal 16MHz
  8. Copy file C:\Program Files (x86)\Arduino\hardware\arduino\avr\bootloaders\atmega\ATmegaBOOT_168_atmega328.hex ke D:\avrdude
  9. ketik perintah berikut: avrdude -P COM2 -b 9600 -c avrisp -p m328p -v -e -U flash:w:ATmegaBOOT_168_atmega328.hex -U lock:w:0x0F:m Ini adalah perintah untuk flashing file hex
  10. Cabut kabel USB, tukar microcontroller yang terpasang di devBoard dengan yang fresh. Ujilah dengan salah satu sample source code arduino kemudian upload seperti biasa.

Sekarang bagaimana caranya bila menggunakan Arduino Nano? Langkahnya sama persis namun langkah ke 7 menjadi seperti berikut: avrdude -P COM2 -b 9600 -c avrisp -p m328p -v -e -U efuse:w:0x05:m -U hfuse:w:0xDE:m -U lfuse:w:0xFF:m 

Hello World Arduino IDE ESP8266 Coding

Hello World Arduino IDE ESP8266 Coding

Bila sebelumnya sudah diterangkan bagaimana caranya men-setup Arduino IDE agar bisa digunakan untuk membuat firmware dan sekaligus digunakan untuk menge-flash nya maka sekarang kita coba membuat program sederhana untuk menuliskan kata "Hello World" ke serial monitor yang biasa dipakai arduino untuk men-debug program dan juga membuat LED agar berkedip setiap ada tulisan Hello World. DevBoard yang saya pakai disini adalah dari Wemos mini. Dikarenakan di Wemos sudah ada terpasang led indikator, maka kita bisa menggunakan LED tersebut untuk bahan percobaan dengan kata yang sudah didefinisikan LED_BUILTIN

void setup() {
  pinMode(LED_BUILTIN, OUTPUT);  
}

void loop() {
  digitalWrite(LED_BUILTIN, LOW);
  delay(1000);                     
  digitalWrite(LED_BUILTIN, HIGH);  
  Serial.write("Hello World");
  delay(2000); 
}

Setelah itu pasang DevBoard ESP8266 kalian ke komputer melalui USB, kemudian masuk menu Tools>Port kemudian pilih port mana DevBoard nya.

Kemudian Tekan Ctrl+U untuk meng-compile dan flashing/upload binary hasil compile ke ESP8266. Ketika proses compiling ini biasanya lama, sangat jauh berbeda ketika kita menggunakan NodeMCU firmware.

Bila sudah selesai coba tekan Ctrl+Shift+M untuk melihat debug serial nya.

ESP8266 Family

Untuk makers pemula mungkin membingungkan dengan banyaknya Development Board ESP8266 yang banyak dijual. Karena itu saya coba jabarkan beberapa macam ESP8266 family.

ESP-01 Ini adalah versi pertama dari keluarga ESP8266, namun sayangnya development board ini yang terlalu simple sehingga tidak bisa di koneksikan dengan breadboard langsung melainkan harus menggunakan adapter lagi.










ESP-02 persis sama dengan ESP-01 namun tidak dibuatkan koneksi kaki melainkan harus dibuatkan lagi development board nya. Spesifikasinya sama persis dengan ESP-01








ESP-03 mempunyai GPIO yang lebih banyak









ESP-04 Tidak disediakan antena









ESP-05 Disediakan adapter antenna









ESP-06











 ESP-07











 ESP-08
 ESP-09

ESP-10
 
ESP-11



ESP-12









ESP-12E
Adalah yang paling populer dipakai oleh makers untuk dibuatkan developer boardnya. Beberapa dev board yang memakai ESP-12E adalah NodeMCU dan WEMOS












ESP-13












ESP-14


Sources:
http://www.esp8266.com/wiki/doku.php?id=esp8266-module-family#modules_family

ESP8266 Arduino coding

Kalau sebelumnya saya membahas tentang bagaimana caranya programming ESP8266 dengan menggunakan firmware NodeMCU. Kali ini saya akan membahas flash ESP8266 menggunakan firmware sendiri menggunakan IDE Arduino.

Sebelumnya yang harus disiapkan:

  • ESP8266 Board development (Saya menggunakan Wemos Mini)
  • Arduino IDE terbaru
  • Full internet
  • Persiapan Perut harus kenyang hehe

Setelah instalasi Arduino dan masuk ke IDE nya, pilih menu file kemudian preferences. Kemudian pada kotak Additional Boards Manager URL masukkan URL berikut:

http://arduino.esp8266.com/stable/package_esp8266com_index.json

Kemudian OK dan setelah itu Arduino akan memasangkan board baru untuk ESP8266 family board. Berikut contoh instalasi board manager sudah terpasang:

Sebelum bisa dipakai, beberapa parameter harus disesuaikan dengan board ESP8266. Di gambar diatas ada beberapa pilihan yang harus di setting yaitu:
  • CPU frequency: default nya adalah 80 MHz, karena memang ESP8266 menggunakan frequency clock di 80 MHz
  • Board : Karena saya menggunakan WEMOS Mini, saya pilih board tersebut
  • Flash Size: Untuk beberapa modul ESP ada perbedaan, masing masing mempunya kapasitas memory yang berbeda, bisa dibaca di datasheet/web yang menyediakan board ESP8266 menggunakan tipe ESP berapa atau baca di Postingan saya selanjutnya untuk mengetahui beberapa tipe ESP8266
  • Upload speed: 115200 adalah defaultnya, bisa saja dipertinggi namun beberapa kasus ESP8266 tidak bisa mengenali bila kecepatan upload diatas baud rate default

Lalu apa bedanya pemrograman ESP8266 menggunakan AT-Command yang sama-sama menggunakan arduino IDE? Yang paling mendasar adalah bila menggunakan AT-Command artinya Kita menggunakan 1 board arduino(tipe apapun entah nano, yun dll) dan satu board ESP8266.

Sedangkan yang saya bahas kali ini seperti nodeMCU, Firmware ESP8266 yang kita buat untuk langsung mengendalikan GPIO dan fungsi lainnya sehingga lebih hemat tempat juga hemat biaya.


Sekian,


Fadli
1000 Startup Digital

1000 Startup Digital



Terima kasih 1000 startup digital,

Dengan mendatangkan beberapa speaker yang keren cool dan yg pasti patut ditiru langkahnya, saya jadi semakin menginginkan untuk bisnis di bidang teknologi. Dari sekian banyak speaker, beberapa saya ambil kesimpulan penting bagi saya yang sedang membuat prototype produk. Diantaranya yaitu making the product by the problem to make it solve, kemudian diadakan dahulu market validation yaitu agar mengetahui bahwa memang produk kita akan benar-benar dibutuhkan oleh konsumen seperti contoh CEO eFishery, dia mencoba melakukan market validation ke si Pak Haji yang juga sesama bisnis kolam ikan untuk ditawarkan produknya dan mendapatkan feedback kebutuhannya. Dan dalam hal ini konsumen harus kita targetkan untuk segmen mana, sebisa mungkin memilih semen yang memudahkan kita untuk deploy produk kita.

Dari permasalahan dan market validation maka inovasi produk diwujudkan dalam bentuk prototype/produk jadi. Dan dalam hal ini inovasi terbagi dua yaitu inovasi produk
yang memang belum pernah ada sebelumnya dan inovasi produk dalam hal penambahan fitur atau perbaikan-perbaikan dari produk sebelumnya.

Kemudian kita yang akan menjadi calon founder harus memiliki beberapa karakter yaitu:
- pantang menyerah (Modal wajib)
- mencari masalah dan menjadikan masalah tersebut menjadi potensi/peluang bisnis


Itulah beberapa kesimpulan yang saya tangkap dari hasil ignition. Mudah-mudahan bisa diterapkan di kehidupan di bisnis dan sehari-hari.


Cheers,


Fadli

Thing Speak sebagai visualisasi data IOT

Pernah ga, ada rasanya penasaran ketika di rumah cuaca pada jam sekian sama jam sekian berapa celcius, kemudian berapa kelembabannya. Nah sekarang daripada bengong mending ikut proyek kecil buat monitoring temperature dan kelembaban rumah.

Alat dan bahan:
- ESP8266 esp01 cukup 1 buah (flash dengan firmware nodeMCU)
- Power bank
- Sensor DHT22
- Otak yang masih segerr
- Kopi kalau ada

Koneksikan DHT22 dengan ESP8266 dengan wiring sebagai berikut:

Kemudian, buat account di thingspeak.com dan bila dibutuhkan authentikasi by email, di authentikasi dulu agar lancar kesananya.

- Di tab Channel, create new channel
- Kemudian masukkan beberapa detail seperti nama chanel misal "Monitor rumah orang"
- Field1, field2 ...etc adalah tempat kita nanti memasukkan data dari node kita (ESP8266 mksdnya)
- centang Field1 dan Field2, kemudian ubah nama Field1 menjadi Temperature dan Field2 menjadi Humidity. Dan save channelnya.
- Setelah itu akan didapatkan API key
- Coba tes menggunakan browser apapun dan ketik di alamatnya: http://api.thingspeak.com/update?key=YOUR_API_KEY&field1=40&field2=70
setelah itu coba masuk ke tab Private/public view, maka akan ada satu titik disana

Kembali ke hardware, berikut adalah source codenya, mudah-mudahan bisa dipahami hehe:
--tes TCP Connection
    INPUT_DHT = 3 
        ssid = blabla
             pwd = 1234567890987654321 
require "dht_lib"
CHANNEL_API_KEY = "YOUR_API"
gpio.mode(INPUT_DHT, gpio.INPUT);

wifi.setphymode(wifi.PHYMODE_N);
wifi.setmode(wifi.STATION);
wifi.sta.disconnect();
wifi.sta.config(SSID, PWD);
repeat
  print("connecting to AP...\r\n"
  wifi.sta.getip());
  tmr.delay(1000)
  Until wifi.sta.getip()~=nil
local ip, br, gate = wifi.sta.getip()
Print('IP Address:',ip,'\r\nBroadcast:',br,'\r\nGateway: ',gate);

function bebeb()
    soket = net.createConnection(net.TCP,0)
    status,temp,humi,temp_decimial,humi_decimial = dht.readxx(INPUT_DHT)
    if( status == dht.OK ) then
        -- Float firmware using this example
        temperature = string.format("%d.%03d",
        math.floor(temp),
        temp_decimial)
        humidity = string.format("%d.%03d",
        math.floor(humi),
        humi_decimial)               
    end
    request = "GET /update?api_key="..CHANNEL_API_KEY..
              "&field1="..temperature.."&field2="..humidity.." HTTP/1.1\r\n"..
              "Host: api.thingspeak.com\r\n"..
              "Connection: close\r\n"..
              "Accept: */*\r\n"..
              "User-Agent: Mozilla/4.0 (Compatible; NodeMCU)\r\n\r\n"
    soket:on("connection", function(conn,payload)
    soket:send(request)
    end)
    soket:on("receive", function(conn,payload)
    --print(payload)
    end)
    soket:on("disconnection", function(conn,payload)
    soket:close()
    collectgarbage()
    end)
    --print(request)
    soket:connect(80,"api.thingspeak.com")
end

tmr.alarm(2,15000,1, function() bebeb() end)


maka hasilnya akan seperti ini kira-kira:

Install MQTT broker di Raspberry

MQTT adalah suatu protokol yang paling efektif untuk digunakan di IOT. Yang paling terasa karena dalam suatu response nya yang idak berbelit-belit seperti HTTP, hanya beberapa bytes code saja digunakan sehingga ketika suatu node yang hanya mempunyai power supply terbatas sangat terbantu dengan protokol ini karena ketika dia mentransmit dan receive data hanya beberapa byte saja sehingga konsumsi dayanya kecil.



Disini saya akan menjelaskan langkah untuk instalasi broker MQTT di raspberry menggunakan mosquitto dari Ellipse, karena OS yang saya install disini adalah OSMC dengan based DEBIAN maka seharusnya sangat mudah instalasinya.

wget http://repo.mosquitto.org/debian/mosquitto-repo.gpg.key
sudo apt-key add mosquitto-repo.gpg.key
cd /etc/apt/sources.list.d/
- Pilih link berikut disesuaikan dengan versi debian kamu:
  sudo wget http://repo.mosquitto.org/debian/mosquitto-wheezy.list
  sudo wget http://repo.mosquitto.org/debian/mosquitto-jessie.list
apt-get update
apt-get install mosquitto

Dan selesai sudah instalasi nya. Kita lanjutkan lagi di post berikutnya untuk cara setting nya.

Cara Install MQTT di linux OS Freya 0.3.2 Elementary OS x86 (Ubuntu based)

MQTT adalah protocol messaging yang sangat ringan. Menggunakan port 1883 dan 8883 untuk TLS security. Karena keunggulannya yang sangat ringan itu, sehingga MQTT protocol menjadi standard protocl untuk IOT dikarenakan bisa menghemat pemakaian power.

Dalam blog ini saya akan coba terangkan bagaimana langkah-langkah instalasi MQTT di linux dan beberapa istilah yang mungkin agak membingungkan, karena di awal saya belajar pun istilahnya masih agak asing.

Disini broker yang akan kita pakai untuk MQTT adalah Mosquitto.


Installation:

  • Karena ada beberapa library yang dibutuhkan untuk instalasi, baiknya kita install dahulu dependency nya. 
  • $ sudo apt-get update && install build-essential libwrap0-dev libssl-dev libc-ares-dev uuid-dev xsltproc
  • Download link $ wget http://mosquitto.org/files/source/mosquitto-1.4.8.tar.gz
  • $ tar -xvzf mosquitto-1.4.8.tar.gz
  • $ cd mosquitto-1.4.8
  • $ sudo make && make install

Setelah instalasi berhasil, maka berikutnya adalah cara mengkonfigurasi agar bisa digunakan.
Menambah user untuk mosquitto
adduser mosquitto

Membuat user/password:
mosquitto_passwd -c /etc/mosquitto/pwfile nama_user
Disini akan diminta membuatkan password
Membuat direkktori untuk penyimpanan db, kemudian change owner diganti
mkdir /var/lib/mosquitto
chown mosquitto:mosquitto /var/lib/mosquitto/ -R
Membuat file konfigurasi
sudo cp /etc/mosquitto/mosquitto.conf.example /etc/mosquitto/mosquitto.conf
sudo editor /etc/mosquitto/mosquitto.conf
Tambahkan konfigurasi dibawah ke akhir file konfigurasi
listener 8883 IP_ADDRESS_KAMU
persistence true
persistence_location /var/lib/mosquitto/
persistence_file mosquitto.db
log_dest syslog
log_dest stdout
log_dest topic
log_type error
log_type warning
log_type notice
log_type information
connection_messages true
log_timestamp true
allow_anonymous false
password_file /etc/mosquitto/pwfile

Kemudian run
/sbin/ldconfig



Run/Test mosquitto broker
Jalankan mosquitto broker
mosquitto -c /etc/mosquitto/mosquitto.conf

Agar setiap reboot akan dijalankan otomatis oleh system maka buat script di /etc/init/mosquitto.conf dengan isi sebagai berikut
description "Mosquitto MQTT broker"
start on net-device-up
respawn
exec /usr/sbin/mosquitto -c /etc/mosquitto/mosquitto.conf 

Disini server broker MQTT sudah running, dan bisa digunakan. Ada beberapa istilah yang harus diketahui tentang MQTT diantaranya:
PUBLISH adalah action dari client untuk mengirimkan pesan dengan topik tertentu ke broker untuk diterima oleh client lain
SUBSCRIBE adalah action dari client untuk bersiaga menerima pesan dari suatu client dengan topik tertentu 

Ok. Disini dulu penjelasan untuk instalasi MQTT broker dari mosquitto, di blog berikutnya kita akan mencoba cara publish dan subscribe message.


11 Internet Of Things (IOT) Protocol yang harus dikenal oleh developer

11 Internet Of Things (IOT) Protocol yang harus dikenal oleh developer

Banyak sekali teknologi komunikasi yang dikenal baik seperti WiFi, Bluetooth, 2G/3G/4G . Namun selain protokol tersebut, masih ada yang lain yang biasanya dipakain untuk Home Automation, metering dan lain lain. Mari kita bahas satu persatu komunikasi protokol dari yang sudah biasa terdengar sampai yang mungkin masih asing.


Bluetooth
Teknologi ini sudah sangat memasyarakat tentunya dikehidupan sehari hari. Pemakaian ada di Smartphone, Laptop, sampai speaker pun ada. Karena kemudahannya dan keamanannya karena dengan sistem pairing membuat teknologi ini berkembang pesat. Dan terakhir sekarang sedang dikeluarkan Bluetooth versi 5.0. Semenjak Bluetooth 4.0 di hadirkan dengan trademark BLE (Bluetooth Low Energy), konsumsi daya nya pun semakin hemat, sehingga cocok untuk aplikasi IOT yang membutuhkan power kecil untuk kebanyakan alat.
Namun adapula kelemahan bluetooth yaitu untuk transfer rate data yang kecil sehingga tidak cocok untuk transfer data dan jarak jangkauan sinyal nya yang terbatas.

Standard: Bluetooth 4.2 Core
Frequency: 2.4Ghz
Range: 50-150m (Smart/BLE)
Data Rate: 1Mbps


ZigBee
ZigBee, seperti juga bluetooth, telah diinstall dalam penggunaan besar walaupun kebanyakan digunakan di kalangan industri.ZigBee PRO dan ZigBee Remote Control (RF4CE) telah berdasarkan IEEE802.15.4 protocol yang mana itu adalah standarnya teknologi wireless networking di 2.4GHz yang menyasar aplikasi data low rates seperti area terbatas, rumah dan gedung.
ZigBee/RF4CE mempunyai beberapa keuntungan yang signifikan di sistem yang kompleks menawarkan low power operation, sekurity yang tinggi, ketahanan, skala tinggi dengan  jumlah node yang tinggi sehingga itu menguntungkan untuk M2M (Machine to machine) dan IOT.

Standard Zigbee 3.0 based on IEEE802.15.4
Freq: 2.4 GHz
Range: 10-100m
Data Rates: 250 kbps



Z-Wave
Di design untuk low power, dengan sistem RF. Penggunaannya biasanya untuk home automation untuk produk seperti lampu yang bisa dikontrol dan sensor dan masih banyak lagi. Dengan data rates sbeesar 100 kbps, beroperasi di sub 1GHz, tahan terhadap interferensi WiFi dan teknlogi wireless lainnya dikarenakan perbedaan frekuensi. Mendukung jaringan Mesh tanpa memerlukan sebuah coordinator node dan skala bisa diperbesar, pengunaan sampai 232 device. Z-Wave menggunakan protokol yang simple daripada yang lain.

Standard: Z-Wave Alliance ZAD12837/ITU-T G.9959
Frkuensi: 900MHz
Range: 30m
Data Rate: 9.6/40/100kps



6LoWPAN
Sebuah key IP yang berdasarkan teknologi adalah 6LowPAN (IPV6 Low Power Wireless Personal Area Network). Tidak seperti protokol aplikasi IOT seperti zigbee atau bluetooth, 6LowPAN adalah network protocol yang mendefinisikan enkapslasi dan header compression caranya. Standard mempunyai kebebasan memilih frequency band dan physical layer dan juga dapat digunakan silang multipele communication platfor, mencakup Ethernet, Wi-Fi, 802.15.4 dan sub 1GHz ISM. Kunci atributnya yaitu IPV6 dimana diperkenalkan beberapa tahun belakangan untuk IOT. IPV6 adalah suksesor dari IPV4  yang mana menawarka kira kira  5x10^28 addresses untuk setiap orang didunia.
Di desain untuk  mengirim paket IPV6 melalui IEEE802.15.4 dan mengimpleentasikan open IP Standard  termasuk TCP, UDP, HTTP, COAP, MQTT, dan websocket.

Standard: RFC6282
Frequency: (adapted and used over a variety of other networking media including Bluetooth Smart (2.4GHz) or ZigBee or low-power RF (sub-1GHz)
Range: N/A
Data Rates: N/A



Thread
Sebuah IP baru berdasarkan protokol jaringan IPV6 ditujukan untuk lingkungan home automation adalah Thread. Berdasarkan 6LowPAN, tidak menggunakan aplikasi protokol IOT tidak seperti  bluetooth dan zigbee. Bagaimanapun dari segi sudut pandang aplikasi, itu didesain untuk pelengkap WiFi.
Diluncurkan pertengahan 2014 oleh Thread Group,Royaltinya free protocol berdasarkan IEEE802.15.4. Thread mendukukung mesh networkdan bisa menangan 250 nodes.

Standard: Thread, based on IEEE802.15.4 and 6LowPAN
Frequency: 2.4GHz (ISM)
Range: N/A
Data Rates: N/A



WiFi
Adalah konektifitas yang paling sering di pilih oleh banyak developer, dikarenakan penyebarannya yang cepat dan lingkungannya bisa dissesuaikan dengan rumahan menggunakan LAN.
Untuk sekarang, kebanyakan WiFi standard yang digunakan di rumah dan banyak bisnis adalah 802.11n yang mana menawarkan data rates yg besar di ratusan MBps yang mana sangat baik untuk transfer file namun sangat banyak mengkonsumsi power untuk kebanyakan aplikasi IOT.

Standard: Based on 802.11n (most common usage in homes today)
Frequencies: 2.4GHz and 5GHz bands
Range: Approximately 50m
Data Rates: 600 Mbps maximum, but 150-200Mbps is more typical, depending on channel frequency used and number of antennas (latest 802.11-ac standard should offer 500Mbps to 1Gbps)



Celular
Aplikasi IOT yang membutuhkan jangkauan luas bisa menggunakan celular GSM. Dimana selular menggunakan data rate yang tinggi tentu ini mengkonsumsi power yang tinggi juga khususnya 4G. Tapi bisa menjadi idel bila menggunakan hanya dengan data rate yang rendah.


Standard: GSM/GPRS/EDGE (2G), UMTS/HSPA (3G), LTE (4G)
Frequencies: 900/1800/1900/2100MHz
Range: 35km max for GSM; 200km max for HSPA
Data Rates (typical download): 35-170kps (GPRS), 120-384kbps (EDGE), 384Kbps-2Mbps (UMTS), 600kbps-10Mbps (HSPA), 3-10Mbps (LTE)


NFC
Near Field Communcation adalah teknologi yang mengizinkan simpel dan aman untuk interaksi 2 arah antara electronic device dan khusunya penggunaan smartphone, misalnya penggunaan untuk membayar cash tanpa tunai. Penggunaan nya yang contact less mempunya jangkauan maksimal sampai 4cm.


Standard: ISO/IEC 18000-3
Frequency: 13.56MHz (ISM)
Range: 10cm
Data Rates: 100–420kbps



SigFox
Sebuah alternatif lain teknologi wide-range adalah sigfox. Menggunakan ISM bands yang mana bebas untuk digunakan tanpa membutuhkan lisensi untuk mengirimkan data. Ide sigfox dibangun yaitu untuk penggunaan M2M applications yang dapat berjalan di battery yang kecil dan hanya membutuhkan low rate data transfer. Sigfox menggunakan teknologi yang dikenal dengan mnama UNB (Ultra Narrow Band) dan hanya digunkan untuk menangani low data transfer dengan kecepatan 10-1000 bit per detik. Konsumsi dayanya hanya 50 microwatts dengan tipikal stby selam 20 tahun dan bandingkan dengan celular yang menghabiskan 5000 microwatts dengan jangka waktu 0.2 tahun dengan battery 2.5A.

Standard: Sigfox
Frequency: 900MHz
Range: 30-50km (rural environments), 3-10km (urban environments)
Data Rates: 10-1000bps



NEUL
Seperti konsep sigfox yang beroperasi di sub 1GHz band, Neul system berbasis Iceni Chip yang mana komunikasinya menggunakan white space radio untuk mengakses high quality UHF spectrum, sekarang tersedia dikarenakan adanya transisi digital TV. Komunikasinya dinamakan Weightless, yang mana sebuah wide-area wireless networking technology baru yang didesain untuk IOT yang mana berkompetisi dengan GPRS, 3G, CDMA dan LTE WAN solutions. Data rate dari beberapa bit per detik sampai 100kbps dengan melalui single link yang sama dan devices bisa mengkonsumsi sesedikit mungkin 20 sampai 30 mA dari 2xAA batteries yang artinya 10 sampai 15 tahun di lokasi.

Standard: Neul
Frequency: 900MHz (ISM), 458MHz (UK), 470-790MHz (White Space)
Range: 10km
Data Rates: Few bps up to 100kbps




LoraWAN
Seperti sigfox dan Neul, LoraWAN menargetkan untuk aplikasi area luas WAN dan di desain untuk low power dan  low-cost mobile secure bi-directional communication di IoT, M2M dab smart city dan aplikasi industrial.



Standard: LoRaWAN
Frequency: Various
Range: 2-5km (urban environment), 15km (suburban environment)
Data Rates: 0.3-50 kbps.

Raspberry Pi 2 *update

Halo semua,

Kali ini saya akan bahas sebuah device bernama Raspberry Pi versi 2 atau biasa disingkat RPI2.

Masih baru datang nih ceritanya dari negeri tiongkok sana. Malamnya sehabis keluarga udah pada tidur langsung aja kita test driving.

Bahan:
Power supply 5V dan kabel data
Kabel HDMI
Keyboard & mouse USB
MicroSD
Images raspbian wheel

Setelah hardware d connect semua, kita harus prepare dulu uSD nya dengan instalasi Linux distro di dalamnya.

Karena saya pengguna Win7, saya unduh dulu win32diskimager. Uncompress dulu file raspbian terlebih dahulu menggunakan 7zip, sampai di dapatkan file *.img.

Write file *.img tersebut menggunakan win32diskimager, dan jangan lupa drive letter nya ubah ke tempat uSD berada ya. Kalo salah salah, bisa bisa hardisk kita kena format atau FD yg lain dan hancur sudah laptop kita dan d FD kita.

Pasang uSD di RPI, dan beri supply. Normalnya LED merah itu harus steady ga kedip kedip, sedangkan LED hijau berkedip kedip random yg artinya sedang membaca SD card.

Nah kebetulan nih, punya saya g ada kedipam sedikitpun dan layar di LCD juga masih blank ga dapat sinyal.

Setelah cari cari info, ada beberapa kemungkinan mengapa RPI tidak mau boot.

1. Power supply yang kurang, namun bila lihat dari karakter LED ga masalah
2. Sdcard bermasalah, ini bisa jadi sih soalnya sempat lihat di elinux bahwa beberapa sdcard bisa bikin masalah. Dan punya saya dengan nama uHDclass1 transcend tertera disitu memang failure ga bisa d gunain...hikssss, harus beli lg uSD
3. Kemungkinan di slot uSDnya sendiri kotor jd harus di bersihin.

Soo tunggu lagi update selanjutnya ya setelah dapat uSD yg baru


Well,

Update masalah RPI kenapa gak mau boot ternyata bukan masalah di micro SD tetapi dari HDMI saya yang gak connect dan salah satu distro yang saya pakai yaitu raspberry wheezy memang gak mau boot. Sedangkan OSMC bisa working perfectly. Hehe yang oeting alhamdulillah ternyata RPI saya ga kenapa kenapa.
Smart City Bandung ...... (Wishing come true)

Smart City Bandung ...... (Wishing come true)

Bandung Lovely


Ya, saking cinta nya saya dengan kota ini, jikalau perusahaan startup saya established, saya akan comot kata bandung ini untuk nama perusahaan.

Bandung smart, creative, intuitive. Jikalau saya seorang leader di bidang technology, apa yang akan saya impikan untuk menuju bandung smart city?

Berikut beberapa hal yang saya impikan:


  1. Semua informasi baik itu transportasi, news tentang bandung ataupun apa itu menyatu dalam satu aplikasi yang dimonopoli. Kok di monopoli? Ya karena ini masalah trustable, ga pengen kan ada banyak berita hoax? Tapi bila terintegrasi dalam satu aplikasi, maka segala sesuatu informasi tersebut yang salah dan benar akan menjadi satu tanggung jawab namun tetap accountable.
  2. CCTV akses yang bisa diraih umum dan tersebar di segala penjuru kota bandung, sehingga semua info transportasi lebih realtime dan setidaknya akan memecahkan masalah kemacetan yang mulai parah apalagi di weekend dan liburan panjang.
  3. Sistem informasi yang prinsipal seperti Kepolisian, pajak, dan badan badan negara lainnya menyediakan akses portal untuk pelayanannya secara online. Contoh: pengurusan SIM, tilang dan lainnya diusahakan tidak ada lagi tatap muka secara langsung dengan alasan pertama menghindari adanya praktik ilegal suap dan kenyamanan pelayanan sehingga kita tidak disibukkan lagi dengan harusa pergi kesana kemari yang banyak menyita waktu
  4. Follow up E-KTP, ini dia yang paling disesalkan, seharusnya E-KTP itu sudah berfungsi dengan baik, tapi yang terjadi sekarang E-KTP sama saja dengan KTP biasa penggunaannya. Lah seharusnya gimana? Pernah melihat film tentang agen-agen US gitu kan? Nah dari informasi KTP itu pihak berwenang bisa menggunakan data tersebut untuk mencari penjahat misalnya, atau kita ingin membuka rekening bank, pihak bank tidak perlu lagi tanya-tanya lagi yang memakan banyak waktu, tinggal scan dan voila kita tinggal sign saja. Sangat memudahkan, namun private.
  5. Mendukung startup startup, caranya gimana? Buat sebuah even dimana nanti developer/startup dan yang mempunyai modal bertemu. Nanti dari pihak developer akan presentasi dengan produknya dan pemilik modal tinggal duduk manis sebagai audience untuk memilih siapa yang akan didanai nya.
  6. ECO-Green, yup, kerasa bukan makin sini bandung makin panas, mungkin karena makin padatnya bandung dengan dempetan rangka-rangka mesin yang memacetkan ibukota Jawabarat ini. Solusi nya? Gimana caranya mengurangi penggunaan kendaraan bermotor dan mengalihkannya menggunakan sepeda/kendaraan listrik yang lebih ramah lingkungan. begitu juga teknologi listrik yang jangan hanya mengandalkan PLN untuk sumber energi listriknya tapi pergunakan lah teknologi ramah lingkungan seperti solar cell atau kincir angin (bila memungkinkan)

Itu sebagian besar yang ingin dilakukan, Tentunya masih banyak yang ingin dikemukakan. Sekian dulu blog hari ini. Kita lanjut lagi kapan kapan, sayonara ^^